Tuesday, July 14, 2009

“Kita tidak akan pernah bisa mendapatkan cinta seperti cara yang kita inginkan…

“Kita tidak akan pernah bisa mendapatkan cinta seperti cara yang kita inginkan…

Kita hanya dapat memperoleh cinta seperti cara yang diberikan seseorang untuk kita…

Dan untuk itulah kita sebaiknya bersyukur… “

Mengerti yang aku maksud di atas?

Tidak?

Hmm…

Kita bisa saja menginginkan seseorang datang dan membawakan cinta dalam wujud bunga.

Namun seseorang yang mencintai kita mungkin punya cara lain dalam menunjukkan cintanya, bukan dengan bunga, melainkan permata.

Sayangnya, yang terjadi biasanya justru kita kecewa karena bukan bunga yang dia bawa. Lebih bodoh, karena kita bahkan tidak menyadari bahwa permata yang dia bawa itu justru jauh lebih berharga daripada sekedar bunga. Karena permata yang dibawa itu memang belum diasah dan masih tertutup debu hingga kita hanya memandangnya sebelah mata.

Dan kini aku duduk diam dan merenungi kata-kataku sendiri.

Aku mengingat saat-saat ketika aku menjalani suatu hubungan dan kemudian mengetahui kisah-kisah lama kekasihku saat itu, yang mungkin sudah tidak ada artinya lagi baginya.

Bodohnya, aku kadang menangis…

Ketika aku tau bahwa dulu kekasihku bersedia memberikan rumah untuk mantannya.

Ketika aku tau bahwa dulu kekasihku bersedia menuliskan berlembar-lembar puisi untuk mantannya.

Ketika aku tau bahwa dulu kekasihku bersedia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan mantannya.

Ketika aku tau bahwa dulu kekasihku bersedia menempuh jarak ribuan kilometer demi mantannya.

Ketika aku tau bahwa dulu kekasihku bersedia melawan seluruh keluarganya demi mantannya.

Dan aku jadi membandingkannya dengan apa yang kekasihku berikan padaku kini.

Mengapa rasanya yang dia berikan padaku tidak sebanyak yang dia berikan pada mantannya?

Mengapa rasanya yang dia lakukan untukku tidak seperti yang dia berikan pada mantannya?

Mengapa rasanya yang dia korbankan untukku tidak sebesar yang dia berikan pada mantannya?

Namun dalam diamku kembali aku berpikir…

Yang kini memiliki dirinya adalah aku, bukan mantannya.

Dan satu hal yang seharusnya aku sadari adalah…

Jika dulu saja dia mampu melakukan hal itu untuk orang yang kini menjadi masa lalunya,

Jika memang benar cinta yang kini ada di hatinya hanya untuk aku,

Maka ketika nanti aku membutuhkannya, dia pasti akan mampu dan mau melakukan jauh lebih besar daripada itu.

Karena aku masa kini nya, dan semoga akan menjadi masa depannya… J

No comments:

DAMN!

It sucks when you suddenly become silent after someone said things that ruined your whole life plan just by answering "NO" to...