Thursday, November 4, 2010

Mengapa Selalu Sibuk?

Mengapa selalu sibuk jika giliranku menghubungimu?

Namun mengapa selalu ada waktu baginya,

sesibuk apapun kamu saat itu?

Taukah kamu betapa sedih rasanya?

Apa memang sebaiknya aku pergi?

Monday, October 18, 2010

On my way...

I'm on my way....

To win his heart...

Because I know,

I'm not the only one who stays inside there...

Monday, October 4, 2010

Aku Ingin Dia Hanya Untukku....

Kami akan menikah...

Minggu depan...

Wajarkah jika aku menginginkan dirinya, hatinya, dan cintanya,

hanya untuk aku seorang saja?

Friday, September 24, 2010

I'm Getting Married...

I'm Getting Married...

As a (so called normal) girl, i also had my own dream of wedding day and all related attributes during that particular day in life...

But yet.. Marriage is not only about me and what I wanna do...

It's about "Us" which contains two hearts, two thoughts, and two wishes...

And now i've realize it, I just have to deal with it as well...

Banyak hal yang sesungguhnya ingin aku siapkan untuk moment pernikahanku itu.

Aku ingin sekali pesta pernikahan outdoor, di kebun bunga yang penuh warna.

Aku juga ingin bouquet bunga yang nanti kubawa adalah bouquet bunga rose warna ungu kesukaanku.

Tapi itu tidak mungkin. Tidak terwujud.

Ah...

Tapi rasanya hal-hal itu tidak perlu aku jadikan alasan kekecewaan.

Kalau dipikir-pikir, aku toh sudah mendapatkan keinginan yang lain juga kok.

Menikah di tanggal cantik yang selama ini aku inginkan,

Juga menggunakan model wedding dress yang memang aku harapkan.

And of course, i'm marrying someone who fits best for me!

Nice...

So what else should i be upset for?

Wednesday, September 22, 2010

I Think God Can Explain

I Think God Can Explain
by : Splender
There's a lot of things I understand And there's a lot of things that I don't want to know But you're the only face I recognize It's so damn sweet of you to look me in the eyes

It's alright, I'm ok

I think God can explain

I believe I'm the same

I get carried away

It's alright, I'm ok

I think God can explain

I'm relieved, I'm relaxed

I'll get over it in the end

The scent of vaseline in the summertime

The feel of an ice cube melting over time

The world seems bigger than both of us

Yet it seems so small when I begin to cry

It's alright, I'm ok

I think God can explain

I believe I'm the same

I get carried away

It's alright, I'm ok

I think God can explain I'm relieved, I'm relaxed I'll get over it in the end

I'm so much better than you guessed I'm so much bigger than you guessed I'm so much brighter than you guessed

It's alright, I'm ok I think God can explain I believe I'm the same I get carried away It's alright, I'm ok I think God can explain I'm relieved, I'm relaxed I'll get off of your back

I think God can explain, I think God can explain I think God can explain

Tuesday, August 31, 2010

Bukan Hanya Diri Sendiri....

Pagi ini saya membuka mata dan mendapat teguran lembut yang membuat saya terdiam untuk meresapi lebih dalam kalimat yang dikirimkan melalui pesan singkat oleh teman yang sebenarnya tidak saya kenal dekat itu. Tapi yah… entah mengapa justru melalui dialah teguran itu disampaikan.

Kejadian yang saya alami malam sebelumnya masih teringat jelas di benak saya, namun mungkin karena justru terlalu mengagetkan, sampai pagi tadi pun saya belum sanggup mencerna dan berpikir apalagi merasa.

Saya tau hati saya sakit, saya sadar seharusnya saya terluka dan wajar bila menangis. Tapi saya justru tidak bisa menangis.

Mungkin karena terlalu dalam jadi rasanya menangis pun sudah tidak cukup mengungkapkan apa yang saya rasakan. Tapi saya juga tak tau harus berbuat apa.

Dan kalimat pertama pesan singkat itu memberi tahu saya jawabnya.

“TUHAN lah yg membuatmu mampu tersenyum walau menangis.”

Dan kalimat berikutnya pun memberi tahu saya mengapa saya masih hidup hari ini walau rasanya lebih baik saya tak usah bangun-bangun lagi…

“untuk bertahan saat kau merasa hendak menyerah…”

Setiap pagi biasanya saya berdoa walau masih dengan alakadarnya. Namun pagi ini rasanya berdoa pun tak sanggup. Tak ada kata-kata yang bisa saya ucapkan walau hanya dalam hati.

Saya merasa tidak pantas, terlalu bodoh, terlalu hina, dan sejuta terlalu lainnya yang membuat saya sungguh tidak tau lagi apa yang harus saya doakan. Dan kalimat berikutnya lagi-lagi memberikan jawabannya…

“untuk berdoa saat kau kehabisan kata-kata. Untuk mencintai walau hatimu hancur berkali-kali, untuk mengerti walau tak satu pun yang kelihatan memberi arti.

Segalanya menjadi mungkin, karena TUHAN membuatmu mampu untuk berbuat itu.”

Dan hati saya mulai berangsur tenang.

Saya tau, dengan diberikan kesempatan untuk hidup hari ini berarti saya masih sanggup untuk menghadapi apapun yang akan saya alami kini.

Beranjak siang, seorang teman lain yang bahkan tak pernah saya temui namun terkadang suka saya ajak sharing, mampir sebentar di pesan singkat menanyakan kabar saya. Sedikit jawab saya padanya namun entah bagaimana dia sepertinya mengerti.

Di situ pun saya mendapat teguran selanjutnya.

“Serahkan semuanya sama Tuhan, karena rencana Tuhan itu bukan rencanamu.”

Saya terdiam begitu menyadari kebenaran kata-katanya.

Selama ini saya sibuk sendiri merencanakan banyak hal. Semua saya atur agar sesuai dengan keinginan hati saya, agar mendapatkan keadaan seperti yang sudah saya rencanakan.

Namun saya lupa satu hal penting, yaitu bahwa saya masih manusia yang tetap tidak punya wewenang untuk mengatur dunia dan segala isinya. Saya lupa, bahwa kalimat klasik itu memang sungguh nyata adanya.

Bahwa manusia hanya bisa berencana namun Tuhanlah yang menentukan hasilnya.

Saya mulai menyadari kesombongan dan ego saya telah membuat banyak hal justru jadi jauh dari bayangan indah itu. Saya berusaha keras untuk memenuhi semua yang sudah saya rencanakan hingga lupa untuk memperhatikan Tuhan dan juga orang di sekitar saya.

Saya lupa bahwa saya tidak hidup hanya dengan pemikiran saya sendiri saja, juga tak hidup dengan keinginan dan kuasa saya sendiri saja.

Dan temanku itupun masih melanjutkan dengan tepat apa yang sedang saya pikirkan.

“Kadang kita berusaha terlalu keras sampai kita lupa bahwa kekuatan Tuhan itu jauh lebih besar daripada kekuatan kita sendiri.”

Ya. Benar. Saya lupa.

Mungkin saat inipun semuanya sudah terlambat, tapi saya sadar, hidup yang masih saya peroleh hari ini adalah kesempatan baru yang tidak bisa lagi saya sia-siakan.

Saya tidak berani berkompromi dengan Tuhan setelah apa yang sudah saya lakukan selama ini. Karena yang punya kuasa mutlak hanya Dia.

Jika Dia sudah muak dengan semua kelakuan saya yang sombong dan egois ini, bisa-bisa besok kesempatan hidup saya diambil bahkan sebelum saya sempat memperbaiki diri.

Wah, saya tidak ingin mengambil resiko sebesar itu.

Saya benar-benar harus memanfaatkan setiap kesempatan yang masih ada.

Ya! Sekarang! Detik ini juga!

* Thanx for you, my friends ... And guess what? i've realized it just now. You both have the same name! :)*

DAMN!

It sucks when you suddenly become silent after someone said things that ruined your whole life plan just by answering "NO" to...