Thursday, August 20, 2009

Ya, Pernah!

Aku sadar, tidak ada obat yang mampu menyembuhkan luka hati ini.

Sampai aku berpikir, akan lebih baik jika Tuhan mengamputasi saja bagian ini dari diriku.

Agar aku tidak lagi merasakan sakitnya luka, meskipun konsekuensinya adalah aku juga tidak akan dapat merasakan bahagia.

Aku sudah berjalan sejauh ini. Dan aku juga sudah terluka sedalam ini.

Lebih baik hancurkan saja sekalian daripada aku harus menahan sakit yang tak kunjung berhenti.

Memangnya apalagi yang belum aku alami?

Diselingkuhi pacar? Jelas pernah. Siapa yang tidak?

Ditinggal tanpa alasan yang jelas? Pernah.

Mengetahui bahwa seseorang pacaran dengan aku tapi rupanya hanya sebagai taruhan? Pernah.

Diperas dan ditipu pacar? Pernah.

Pacar minta ijin untuk berhubungan intim dengan wanita lain? Pernah.

Ditinggal kemudian bertemu lagi dan ternyata dia sudah menikah? Pernah.

Tanyakan apapun, aku akan menjawab pernah.

Dan kini, harus mengijinkan orang yang paling aku cintai untuk mencintai wanita lain di depan mataku sendiri? Pernah.

Katakan padaku apalagi yang harus aku alami supaya ini semua berhenti?

Katakan padaku apalagi yang harus aku alami agar hati ini tak lagi terluka?

Tidak mungkin bisa kau jawab kan?

Hah… sudahlah.. aku sudah tau.

No comments:

DAMN!

It sucks when you suddenly become silent after someone said things that ruined your whole life plan just by answering "NO" to...