Monday, April 10, 2017

Sungguhkah?

Kita yang sama sama pernah terluka, menjadikan hati yang masih kita miliki saat ini jadi meragu.. 
Kamu meragukan aku yang mencintaimu dengan sisa hati yang aku punya.. meskipun telah kucoba meyakinkanmu namun aku tau, lukamu masih belum sembuh untuk bisa kamu gunakan untuk menerima cinta yang baru dariku. 
Dan aku bertanya tanya… seberapa jauh kamu mau bertahan bersamaku dengan hati yang seperti itu.. 


Kamu dan ketakutanmu akan rasa sakit yang dulu, seakan tak ingin dan tak mau lagi mengutuhkan cintamu pada satu hati seperti dulu. Tapi bisakah aku mencoba untuk menunjukkan bahwa aku bukan dia? Bahwa aku tak akan pernah jadi pihak yang pergi meninggalkan hubungan ini?


Dulu cintamu padanya memang buta, sehingga tak kamu lihat apapun selain dirinya yang jadi pusat kehidupanmu. 
Dan kini caramu mencintai tak seperti itu lagi. Kamu mencinta dengan kedua mata terbuka dan melihat berbagai kemungkinan yang ada di sekitarmu. 
Itu kadang membuatku meragu, sungguhkah aku yang akan kamu pilih untuk menemanimu menjalani hari harimu kelak? 


Aku, yang 10 tahun lebih tua darimu, seperti yang sering kamu bilang, bahwa kelak jika waktu kita sudah mulai senja, kamu selalu akan masih lebih segar sementara aku mungkin sudah tak bisa apa apa.. Sungguhkah kamu akan memilih aku?


Aku, yang hanya punya pekerjaan sederhana terbatas usia dan tenaga, mungkin hanya bisa memberikan materi tak seberapa untuk kehidupan kita bersama. Sementara saat ini kamu punya dia, pria yang setara dan sanggup bekerja keras agar kelak bisa menyediakan apapun yang kamu inginkan.. Sungguhkah kamu masih akan memilih aku?


Aku, yang pasti akan lebih dulu tak berdaya dibanding kamu yang jauh lebih muda, sementara kamu punya banyak kesempatan untuk mencari dan mendapatkan siapapun yang kamu mau untuk menemanimu.. Sungguhkah kamu masih akan tetap memilih aku?


Aku, yang kebersamaannya denganmu masih sulit diterima dunia, juga yang entah bagaimana kelak kamu akan menjelaskan pada keluargamu, sementara tentu akan lebih mudah jika kamu menurut saja dengan apa yang mereka harapkan darimu.. Sungguhkah kamu masih akan tetap bertahan memilih aku?


Sayang, aku ingin kita bahagia. Dan sampai kapanpun kamu tau, bahagiaku itu kamu, bersamamu. Jelas aku berharap sebaliknya juga. Namun jika bahagiamu bukanlah aku, maka aku tak akan berkata bohong dan munafik seperti yang dikatakan semua orang. Tidak, aku selamanya tidak akan pernah rela melihatmu bahagia bersama orang selain aku. 




Jadi katakan padaku dengan cara apa aku bisa membuatmu bahagia, dan akan kulakukan semua agar kita bisa tetap bersama. Jika itupun tak lagi cukup, dan yang kamu minta telah melebihi batas kuasaku, maka kumohon biarkanlah aku tetap berada di sisimu dan menemanimu mencari bahagiamu. Meskipun mungkin aku terluka, tapi tak apa asal aku bisa memastikan bahwa kamu tersenyum di sisiku sebelum kita menutup mata..

*for MN*

No comments:

DAMN!

It sucks when you suddenly become silent after someone said things that ruined your whole life plan just by answering "NO" to...